HALLOJABAR.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi 5.6 yang mengguncang wilayah Cianjur diakibatkan dari  Patahan Cugenang aktif yang baru terpetakan. 

“Ada patahan yang baru teridentifikasi, karena patahan ini melintasi Kecamatan Cugenang maka ditetapkan, sebagai patahan Cugenang,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada wartawan, Jumat 9 Desember 2022. 

Patahan aktif Cugenangan tersebut, lanjut dia, terbentang sepanjang 9 kilometer yang mengarah ke barat laut tenggara dan melintasi sembilan desa di dua kecamatan. 

“Panjang patahan ini sekitar 9 kilometer, dengan radius berbahaya kiri-kanannya 300-500 meter. “

“Kesembilan desa yang dilintasi garis patahan Cugenang, yaitu Desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Desa Benjot di Kecamatan Cugenang.”

“Selain itu ada satu desa lainnya di ujung patahan yakni Desa Nagrak Kecamatan Cianjur,” ujar Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan, berdasarkan hasil survei lapangan, zona berbahaya yang direkomendasikan untuk direlokasi mencapai 8,09 kilometer persegi dengan total lebih kurang 1.800 rumah tinggal.

“Kawasan di zona berbahaya tersebut harus dikosongkan dari bangunan tempat tinggal, namun bisa dialihkan menjadi lahan persawahan, resapan, hingga konservasi,” ucap Dwikorita.

Dwikorita mengimbau, pemerintah untuk memperhatikan sesar aktif lain. Diharapkan peta sesar yang sudah ada dijadikan acuan untuk tata ruang wilayah.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Hallo Media Network, semoga bermanfaat. .