HUJAN deras mengguyur kawasan perbukitan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sejak Sabtu siang menyebabkan pergerakan tanah di Kampung Cisalasih yang dikenal rawan longsor.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 18.15 WIB tersebut menimpa satu rumah hingga rusak berat serta mengancam tiga rumah lainnya di lokasi yang sama.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), peristiwa ini menimpa langsung empat kepala keluarga atau sebelas jiwa warga setempat.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Dengan Tim yang Solid, BPN Cibinong Dapat Tuntaskan 9000 Tunggakan Dalam Waktu Singkat
Dunia Jurnalistik Majalengka Berduka, BAZNAS Kenang Dedikasi H. Aras Almuaras
Bawaslu Dorong Budaya Hukum di Kampus Lewat Debat Pemilu 2025

SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang warga dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun material longsor, sementara tidak ditemukan korban luka-luka maupun warga yang mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya telah menerima laporan lengkap dari BPBD Jawa Barat.
“Kami pastikan situasi di lokasi kini kondusif, tidak ada potensi longsor susulan, meski masyarakat tetap kami imbau waspada,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Baca Juga:
DPRD Majalengka Gaungkan Kolaborasi Pajak dan Pariwisata untuk Ekonomi Daerah
PDIP Majalengka Tegaskan Tak Akan Ajukan PAW Jika Kasasi Hamzah Nasyah Ditolak MA
Polres Majalengka Tegaskan Komitmen Tangani Sengketa Lahan Secara Profesional
Pemerintah daerah cepat lakukan kaji cepat dan salurkan bantuan logistik
BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bandung Barat langsung mengerahkan tim untuk melakukan kaji cepat situasi di Kampung Cisalasih pascalongsor.
Tim gabungan berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa serta menyalurkan bantuan logistik darurat dan peralatan kepada warga yang terdampak bencana.
Dukungan psikososial bagi keluarga korban juga diberikan oleh BPBD termasuk pelayanan takziah ke rumah duka untuk mendampingi pihak keluarga korban meninggal.
Baca Juga:
BAZNAS Majalengka Dorong Transformasi Zakat yang Berdampak Nyata
Kodim Majalengka Ubah Goa Jepang Jadi Wisata Edukasi Sejarah
Gotong Royong Rawat Lansia, BAZNAS dan Warga Ciborelang Tunjukkan Kepedulian Sosial
Hingga kini pendataan terhadap kerusakan bangunan dan perkiraan kerugian material akibat bencana masih berlangsung di lapangan oleh tim pendataan BPBD.
Abdul Muhari menegaskan BNPB terus memantau situasi dan mendukung langkah penanganan darurat yang dilakukan pemerintah daerah secara berkesinambungan.
BNPB imbau masyarakat perbukitan tingkatkan kesiapsiagaan di musim hujan
BNPB mengingatkan masyarakat di kawasan lereng perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan berlangsung.
Abdul Muhari menyampaikan pentingnya deteksi dini, pelaporan cepat, serta kesiapsiagaan komunitas sebagai kunci untuk meminimalkan korban jiwa maupun kerugian.
“Kesadaran masyarakat berperan besar untuk mencegah jatuhnya korban dalam peristiwa-peristiwa serupa di kemudian hari,” jelasnya saat dihubungi wartawan.
Masyarakat diharapkan segera melaporkan tanda-tanda pergerakan tanah seperti retakan di permukaan dan pohon miring ke posko siaga terdekat untuk ditindaklanjuti.
BNPB juga terus menyosialisasikan langkah mitigasi sederhana melalui kanal media sosial resmi sebagai bagian dari edukasi publik menghadapi musim hujan panjang.***







