HALLOJABAR.COM – Bos Toyota, mantan CEO, dan anggota keluarga pendiri Toyota, Akio Toyoda berterus terang tentang pandangannya terhadap mobil listrik (Electric Vehicle/EV).
Toyoda menyatakan dorongan pemerintah dan produsen untuk melarang kendaraan ICE (kendaraan bermesin pembakaran internal) merupakan tindakan yang kurang tepat.
Sektor otomotif, terutama mereka yang bekerja di bidang teknologi ICE, akan kehilangan jutaan pekerjaan, lapor Carscoops, Sabtu (12/10/2024).
“Ada 5,5 juta orang yang terlibat dalam industri otomotif di Jepang. Di antara mereka ada yang sudah lama bekerja di bidang mesin.”
Baca Juga:
Bangun Rumah Berkonsep Transit Oriented Development, Kementerian BUMN dan PKP Bersinergi
Musik Koplo dan Semangat Baru! Konser X.02 Guncang Transera Waterpark Bekasi!
Publikasi Anugerah Pajak & Launching Sioboi Lumpat Tahun 2024
“Jika kendaraan listrik hanya menjadi satu-satunya pilihan, termasuk untuk pemasok kami, pekerjaan orang-orang itu akan hilang,” kata Toyoda.
Komentar Toyoda ini menggemakan komentar serupa yang telah ia sampaikan selama bertahun-tahun.
Selain memprediksi hilangnya pekerjaan di industri ini, pimpinan Toyota juga mengecam para politisi atas dorongan mereka terhadap mobil listrik.
Mereka juga mengklaim bahwa Jepang akan kehabisan listrik di musim panas jika semua kendaraan menggunakan listrik.
Baca Juga:
Publikasi Kineja Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tahun 2024
Sempat Sebut Punya Kesamaan Visi dengan Hari Tanoesoedibjo, TGB Putuskan Mundur dari Perindo
Toyoda menganjurkan jalan yang lebih seimbang menuju netralitas karbon, yang mencakup hibrida dan kendaraan bermesin pembakaran internal yang lebih bersih.
Selama masa jabatannya sebagai CEO Toyota, perusahaan ini menduduki peringkat ketiga sebagai perusahaan yang dianggap paling menghalangi upaya pemerintah untuk mengurangi perubahan iklim.
Awal tahun ini, pemilihannya kembali sebagai pimpinan ditentang oleh beberapa investor yang merasa bahwa pandangannya cacat.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Toyota saat ini menuai keuntungan dari perlambatan pasar mobil listrik.
Baca Juga:
Produsen mobil Jepang ini telah menyatakan komitmennya terhadap masa depan yang serba listrik.
Toyota juga mencoba untuk menyeimbangkan antara bahan bakar alternatif, hibrida, dan adopsi EV.
Meskipun pangsa pasar mobil listrik terus tumbuh, laju pertumbuhannya mengalami perlambatan yang signifikan.
Sehingga mendorong produsen mobil lain seperti Ford, GM, dan Volvo untuk menilai kembali strategi mereka yang sebelumnya sangat berat pada mobil listrik.
Toyota, di sisi lain, menjual lebih banyak mobil daripada produsen lain di Amerika Serikat, sebagian besar berkat rangkaian penawaran hibrida yang kuat dan terus berkembang.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekbisindonesia.com dan Ekonominews.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Pontianak24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.