SUMEDANG – Minggu 1 Muharam lalu, seorang pasien laki-laki datang dengan terbatuk-batuk, pandangannya lemah, langkahnya pun rapuh, tampaknys pria itu menderita penyakit kronis.
Setelah diperiksa lama, akhirnya pria itu pulang dengan membawa setumpuk obat gratis dan dibekali beras, uang dan ikan laut segar. Berapa bahagianya orangtua itu.
Kepada jurnalis media ini yang kebetulan ada pada saat itu, dr A. Geri mengatakan bahwa Pure business baginya nomer dua, terpenting pasien bisa mendapatkan kesembuhan.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Misteri Mercy Habibie Rp2,6 Miliar yang Kini Jadi Barang Bukti
Prabowo Berlutut, Berikan Bintang Jasa untuk Nyak Sandang
Indonesia di Ambang Stagnasi: Pertumbuhan Ekonomi Tak Capai Target

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari caranya memeriksa pasien, dr Geri memiliki cara yang benar-benar bersahabat, ia seperti mendekatkan prekuensi hatinya dengan hati pasien, hingga pasien merasa tenang.
Dengan sikapnya yang demikian, pasien seperti merasakan bahwa setelah berobat ke klinik itu, penyakitnya akan sembuh. Karena, ia seperti memberi bahasa sikap seolah penyakit pasien itu ringan.
Ditanya tentang penyakit Asam Urat, dr Geri menyebut itu penyakit harus dibawa dengan sikap disiplin dalam mengatur pola makan. Jauhi, katanya, makanan tinggi purin.
Baca Juga:
Di Balik Candaan Seksis Dedi Mulyadi dan Diamnya Budaya Patriarki
Persib Cimahi Jadi Juara Gothia Cup U-13, Inspirasi Sepak Bola Indonesia
Horor di Balik Pernikahan Megah Anak Dedi Mulyadi & Putri Irjen Karyoto
Selain menghindari makanan tinggi purin. terangnya, pasien penderita asam urat harus juga mengurangi minuman manis dan rutin kontrol ke dokter.
Tentang obat asam urat, dokter milenial itu menyebut beberapa obat yang harus diminum, termasuk alupurinol untuk jangka panjangnya, dan jenis obat pereda nyeri.( Tatang Tarmedi ) ***