JANGAN heran kalau rezeki Anda seret padahal sudah kerja mati-matian siang malam. Ternyata, biang keladinya bisa jadi dari mulut sendiri yang hobi ngomel dan mengeluh.
Keluh kesah yang jadi hobi diam-diam memancarkan energi negatif ke semesta, seperti magnet kutub sama, energi negatif malah bikin rezeki minggat tanpa pamit.
“Orang yang mengeluh itu menarik masalah, bukan solusi,” tegas psikolog klinis, Anna Surti Ariani.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Misteri Mercy Habibie Rp2,6 Miliar yang Kini Jadi Barang Bukti
Prabowo Berlutut, Berikan Bintang Jasa untuk Nyak Sandang
Indonesia di Ambang Stagnasi: Pertumbuhan Ekonomi Tak Capai Target

SCROLL TO RESUME CONTENT
Fenomena ini bukan mitos belaka. Energi manusia yang pesimis memang berdampak nyata.
Bahkan Badan Kesehatan Dunia WHO menyebut stres akibat pikiran negatif bikin produktivitas turun.
Orang sekitar pun jadi males mendekat kalau wajah Anda masam tiap saat.
Padahal, rezeki seringkali datang dari jaringan pertemanan, kolaborasi, dan kesempatan yang ditawarkan orang lain.
Baca Juga:
Di Balik Candaan Seksis Dedi Mulyadi dan Diamnya Budaya Patriarki
Persib Cimahi Jadi Juara Gothia Cup U-13, Inspirasi Sepak Bola Indonesia
Horor di Balik Pernikahan Megah Anak Dedi Mulyadi & Putri Irjen Karyoto
Hati-hati, mulutmu harimaumu, keluhanmu bisa jadi bumerang buat nasibmu sendiri!
Fokus Kekurangan Terus, Syukur Hilang, Kelimpahan Ikut Ambyar
Satu lagi penyakit kronis yang bikin miskin jiwa raga: fokus pada kekurangan diri.
Orang yang kebanyakan ngeluh cenderung cuma lihat masalah, lupa sama nikmat yang ada.
Padahal bersyukur itu magnet rezeki paling mujarab yang sudah terbukti di banyak riset psikologi positif.
Baca Juga:
DPRD Sumedang Menerima Aspirasi Warga Desa Sukasirnarasa Terkait Dampak Tol Cisumdawu
Dinas Perkebunan Jabar Akan Kirimkan Bantuan untuk Petani Tembakau Sumedang Tahun 2025
Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Barat Monitoring pengelolaan website JDIH DPRD Sumedang.
“Rasa syukur meningkatkan kebahagiaan dan membuka lebih banyak peluang,” ungkap Harvard Health Publishing.
Sayangnya, banyak orang malah sibuk mengutuk keadaan ketimbang menghargai yang sudah dimiliki.
Lihat saja fenomena di Tiongkok: budaya gratitude journal alias catatan syukur kini jadi tren yang meningkatkan produktivitas warganya.
Sebaliknya, bangsa kita kebanyakan sibuk update status ngeluh sana-sini di medsos.
Bukannya bikin simpati, malah bikin unfollow massal dari orang-orang yang tadinya mau bantu.
Kritik pedas buat kita semua: sampai kapan mau terjebak dalam lingkaran negatif?
Pikiran miskin cuma akan menarik kemiskinan lagi, ujung-ujungnya makin sengsara sendirian.
Motivasi Ambrol, Kreativitas Lumpuh, Peluangpun Sirna Tak Tersisa
Lebih parah lagi, keluhan bikin mental dan motivasi kerja ambruk ke titik nadir.
Bayangin saja: siapa yang semangat kerja kalau pagi-pagi sudah ngomel di grup WhatsApp soal nasib malang?
Orang yang kerjanya ngeluh melulu lama-lama malas cari solusi dan enggan berjuang.
Padahal, seperti kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, “Rezeki datang pada mereka yang bekerja keras, bukan yang cuma mengeluh.”
Pikiran yang keruh bikin kreativitas ikut lumpuh. Ma.u cari jalan keluar masalah pun nggak kepikiran karena otak keburu penuh keluhan.
Padahal, kreativitaslah yang sering jadi pintu rezeki tak terduga, bukan keajaiban instan dari langit.
Tak cuma itu, teman kerja dan relasi pun ikut menjauh kalau Anda identik dengan aura negatif.
Siapa juga yang betah deketan sama orang yang tiap hari ngomel soal hidupnya?
Peluang usaha, informasi emas, bahkan bantuan yang seharusnya datang malah ogah mampir.
Inilah kenapa banyak orang bilang attitude is everything.
Kalau sikap dan pikiranmu selalu negatif, jangan salahkan siapa-siapa kalau rezeki enggan datang.
Kurang Iman dan Tawakal, Seolah Meragukan Rencana Tuhan Sendiri
Yang paling miris, keluh kesah yang tak berkesudahan kadang jadi tanda lemahnya iman.
Di mata spiritual, mengeluh sama saja menuduh Tuhan tak becus atur hidupmu.
Dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7 sudah jelas tertulis: “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambah nikmat-Ku padamu.”
Tapi manusia memang suka lupa diri, nikmat segunung yang sudah ada malah tak pernah cukup.
Sejumlah ustaz dan dai kondang sering menegaskan soal ini di ceramah-ceramahnya.
“Jangan terlalu sibuk lihat ujianmu sampai lupa nikmatmu,” tegas Ustaz Adi Hidayat.
Sikap tawakal dan berprasangka baik pada Allah justru jadi kunci rezeki lancar tanpa hambatan.
Bahkan dalam banyak kisah nyata, orang yang ikhlas dan sabar justru dapat rezeki dari arah tak terduga.
Kalau masih saja hobi mengeluh, siap-siap saja Tuhan tambah ujian buat menyadarkanmu.
Stop Mengeluh, Ganti Dengan Syukur, Semesta Pasti Buka Jalan
Sudah saatnya berhenti jadi korban keadaan yang hanya bisa teriak nasib.
Kalau mau hidupmu berubah, berhenti mengeluh adalah langkah pertama yang wajib dilakukan.
Ganti setiap keluhan dengan ucapan syukur sekecil apapun nikmat yang kamu punya hari ini.
Buktikan sendiri, rasa syukur bikin hati lebih lapang, pikiran lebih jernih, dan peluang datang lebih deras.
“Syukur itu magnet kebahagiaan, dan bahagia menarik lebih banyak kebaikan,” jelas peneliti UC Berkeley, Dr. Robert Emmons.
Kritik keras bagi kita semua: rezeki itu bukan soal nasib, tapi soal sikap hidup.
Pilih mau jadi magnet positif yang menarik rezeki atau jadi bom waktu yang bikin orang lain kabur?
Rezeki tidak cuma datang dari kerja keras, tapi juga dari cara kita memperlakukan diri sendiri dan orang lain.
Jangan sampai hidup sengsara cuma karena nggak bisa jaga mulut dari keluhan yang nggak ada habisnya.
Rezeki itu seperti tamu agung: datang ke rumah yang bersih, nyaman, dan penuh senyum, bukan rumah yang isinya cuma omelan!***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Harianindonesia.com dan Sawitpost.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Haiidn.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjateng.com dan Jabarraya.com
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center