SUMEDANG – Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat akan menyalurkan bantuan mesin handsprayer elektrik dan mesin babat rumput.
Bantuan tadi dikhususkan kepada para petani tembakau di Kabupaten Sumedang pada tahun anggaran 2025.
Bantuan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di sentra-sentra tembakau.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Misteri Mercy Habibie Rp2,6 Miliar yang Kini Jadi Barang Bukti
Prabowo Berlutut, Berikan Bintang Jasa untuk Nyak Sandang
Indonesia di Ambang Stagnasi: Pertumbuhan Ekonomi Tak Capai Target

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini diungkapkan Asep, staf Dinas Perkebunan Kabupaten Sumedang, usai acara verifikasi di aula UPTD Dinas Pertanian Tomo, Rabu (16/7/2025).
Verifikasi tersebut melibatkan 16 kelompok tani dari lima kecamatan sentra utama tembakau, yaitu Situraja, Wado, Jatigede, Tomo, dan Paseh.
Imas dari Dinas Perkebunan Kabupaten Sumedang, menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:
Di Balik Candaan Seksis Dedi Mulyadi dan Diamnya Budaya Patriarki
Persib Cimahi Jadi Juara Gothia Cup U-13, Inspirasi Sepak Bola Indonesia
Horor di Balik Pernikahan Megah Anak Dedi Mulyadi & Putri Irjen Karyoto
” Atas bantuan yang akan diberikan, alat bantu ini sangat dibutuhkan oleh para petani kami,” ujarnya.
Sentra tembakau di wilayah Timur Kabupaten Sumedang tersebar di beberapa wilayah, meliputi Kecamatan Paseh, Tomo, Ujungjaya, Jatigede, Wado, dan Situraja.
Di tempat terpisah, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tomo, R. Muhammad Hidayatullah, S.P., M.P., menjelaskan bahwa di wilayah Tomo sendiri terdapat sekitar 484 petani tembakau
Pada data tahun 2024, tersebar di tiga desa: Jembawangi, Darmawangi, dan Marongge. Ia juga mencatat adanya penambahan lahan tembakau di desa Bugel dan Cipeles.
Baca Juga:
DPRD Sumedang Menerima Aspirasi Warga Desa Sukasirnarasa Terkait Dampak Tol Cisumdawu
Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Barat Monitoring pengelolaan website JDIH DPRD Sumedang.
Muhammad Hidayatullah menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap para petani tembakau agar posisi mereka dapat lebih meningkat
. “Salah satu program kami adalah bagaimana petani tembakau bisa mengolah bahan baku menjadi bahan jadi yang dibutuhkan pabrik atau industri terkait,” paparnya.
Ia mendorong petani untuk tidak hanya terpaku menjual bahan baku, namun juga berinovasi dalam pengolahan.
“Kami mengusulkan kepada dinas kabupaten dan provinsi untuk menurunkan bantuan sarana penunjang alat bantu modern, mulai dari tanam hingga produk bisa diserap pasar atau pabrik.
Ia optimis bahwa dengan inovasi dan dukungan yang tepat, kesejahteraan petani tembakau di Tomo akan meningkat secara signifikan.
( Abdul Haris ) ***