SUMEDANG – PT Kahatex memiliki sekitar 55.000 karyawan yang tersebar di beberapa lokasi. Sebanyak 30.000 karyawan berada di Sumedang.
Perusahaan ini menghibahkan lahan di wilayah tinggal karyawan untuk dibangunkan SMP, dengan harapan sekolah ini bisa menampung anak-anak karyawan PT.Kahatek.
SMP Negeri 4 Jatinangor, menjadi satu-satunya SMP Negeri di Kabupaten Sumedang yang mayoritas siswa-siswanya anak-anak karyawan pabrik.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
DPRD Sumedang Menerima Aspirasi Warga Desa Sukasirnarasa Terkait Dampak Tol Cisumdawu
Dinas Perkebunan Jabar Akan Kirimkan Bantuan untuk Petani Tembakau Sumedang Tahun 2025
Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Barat Monitoring pengelolaan website JDIH DPRD Sumedang.

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sekolah inilah, Cucu Suhartini seorang S3 yang mengabdikan diri selaku guru yang mendapat tugas tambahan selaku kepala sekolah (Kasek).
Penempatan tugasnya di SMP Negeri 4 Jatinangor membuka ruang pemikiran untuk bisa mengembangkan pendidikan bagi anak-anak dari orang tua karyawan pabrik.
Dr. Cucu mengatakan tidak menutup kemungkinan orangtuanya pergi pagi pulang malam atau pergi sore pulang pagi, kurang perhatian kepada anak-anaknya.
Baca Juga:
Indonesia Dapat Tarif Lebih Rendah, AS Dapat Komitmen Pembelian Energi
Kadinsos Farid Ikut Beri Edukasi Kepada Siswa: Agar Nyaman di Sekolah Rakyat
Apalagi, katanya, bila ibu bapak si anak, sama-sama bekerja di pabrik. Perhatian kepada anak akan lebih kurang lagi dan itu akan berimbas pada pembentukan karakter anak.
Pembangunan pendidikan di SMP Negeri 4 Jatinangor, imbuh Kasek penulis buku Sunda Wawacan ini, harus beriringan dengan pendekatan-pendekatan keagamaan.
” Pembiasaan keagamaan di sekolah bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama agar siswa memiliki karakter religius dan berakhlak mulia, ” terang Kasek.
Hanya, selama ini, Kasek Dr.Cucu merasa ada yang pincang dalam menerapkan pendekatan agama kepada siswa-siswanya, terutama belum selesainya pembangunan Mesjid sekolah.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi: Wewenang Copot Direktur RSUD Linggajati Ada pada Bupati
Skandal Bayi Dijual ke Singapura Bikin Malu, Indonesia Jadi Peternakan Budak!
Putra Pajajaran Kembali Tumpahkan Bantuan Kali Ini Sasarannya Para Jompo dan Marbot
Hasil infaq rutin dari para guru kurang bisa mempercepat penyelesaian pembangunan Mesjid, ” Harapan, mudah-mudahan ada donatur yang bisa mempercepat pembangunan Mesjid, ” pungkasnya.
( Tatang ) ***